2.1
Pengertian Kandang
Kandang merupakan suatu bangunan yang digunakan
sebagai tempat tinggal ternak untuk sebagian atau sepanjang hidupnya. Selain
kandang suatu peternakan yang dikelola dengan tata laksana pemeliharaaan yang
baik memerlukan sarana fisik sebagai penunjang dan kelengkapan. Sarana fisik
tersebut antara lain kantor kelola, gudang, kebun hijauan makanan ternak dan
jalan. Komplek kandang dan bangunan-bangunan pendukung tersebut disebut sebagai
perkandangan. Dengan demikian perkandangan adalah segala aspek fisik yang berkaitan
dengan kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang
kelengkapan dalam suatu peternakan.
2.2
Fungsi dan Persyaratan Kandang Ternak Sapi
a.
Fungsi Kandang Ternak
Sapi
Umumnya,
kandang dibuat agar ternak yang dipelihara
terhindar dari panas matahari yang menyengat, hujan secara langsung, cuaca
ekstrim maupun hal lain yang rawan membuat ternak terkena penyakit. Kandang
juga merupakan rumah bagi ternak yang dapat mencegah ternak dari orang yang
tidak bertanggung jawab, dari gangguan binatang malam dan binatang buas.
Selain itu dengan adanya kandang maka kontrol pada ternak bisa lebih bagus dan teratur. Pemberian pakan pada ternak sapi akan lebih mudah, ternak juga tidak membuang kotoran sembarangan dan bisa dimanfaatkan kotorannya tersebut untuk dijual atau diolah sebagai pupuk. Termasuk bisa memantau pola tingkah laku hewan yang sedang sakit dengan lebih aman dan spesifik di dalam kandang. Itulah mengapa, menurut prinsip kandang sapi modern, harus dibuat senyaman mungkin sehingga hewan yang ada di dalam tidak merasa stress yang berujung pada sakit dan kematian. Segala aspek harus diperhitungkan secara matang, baik aspek suhu lingkungan, teknis perancangan maupun aspek ekonomis bagi para pelaku usaha. Karena kandang merupakan investasi jangka panjang bagi pelaku usaha, maka hendaknya dengan biaya yang tidak terlalu mahal kandang dapat bertahan lama. Kandang sapi sederhana lebih baik daripada kandang yang mewah namun boros biaya dan mubadzir.
Selain itu dengan adanya kandang maka kontrol pada ternak bisa lebih bagus dan teratur. Pemberian pakan pada ternak sapi akan lebih mudah, ternak juga tidak membuang kotoran sembarangan dan bisa dimanfaatkan kotorannya tersebut untuk dijual atau diolah sebagai pupuk. Termasuk bisa memantau pola tingkah laku hewan yang sedang sakit dengan lebih aman dan spesifik di dalam kandang. Itulah mengapa, menurut prinsip kandang sapi modern, harus dibuat senyaman mungkin sehingga hewan yang ada di dalam tidak merasa stress yang berujung pada sakit dan kematian. Segala aspek harus diperhitungkan secara matang, baik aspek suhu lingkungan, teknis perancangan maupun aspek ekonomis bagi para pelaku usaha. Karena kandang merupakan investasi jangka panjang bagi pelaku usaha, maka hendaknya dengan biaya yang tidak terlalu mahal kandang dapat bertahan lama. Kandang sapi sederhana lebih baik daripada kandang yang mewah namun boros biaya dan mubadzir.
b.
Syarat Kandang Ternak Sapi
Tujuan
dibuatnya kandang adalah sebagai efisiensi dalam pengelolaan ternak yang
artinya kandang akan memudahkan segala upaya pemeliharaan ternak. Oleh karena
itu, dalam membuat kandang perlu memperhatikan beberapa
persyaratan di bawah ini:
·
Ketersediaan air dan pakan sehari – hari
dapat tercukupi.
·
Tersedianya sumber
air untuk membersihkan kandang dan memandikan ternak
·
Jauh dari pemukiman penduduk / tidak
mengganggu kesehatan sekitar.
·
Akses jalan yang memadai
untuk menuju kandang.
·
Posisi kandang berada didataran yang lebih
tinggi untuk mencegah genangan air berlebih.
·
Lahan sebaiknya luas agar
mempermudah jika suatu saat kandang akan
diperbesar.
·
Ketersediaan bahan dan peralatan dalam
pembuatan kandang.
·
Penyaluran limbah maupun kotoran mudah
dan terkelola dengan baik.
2.3
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang ternak sapi!
a.
Konstruksi Kandang
Sebelum
memasuki fase perancangan kandang sapi secara teknis, perlu diperkirakan
bentuknya dengan pola pemeliharaan yang akan dipakai.
Apakah itu merupakan kandang yang fungsinya sebagai tempat perkawinan, atau
kandang penggemukan, kandang jantan dan betina, atau kandang pembesaran anakan.
Setelah menentukan fungsi/kegunaan kandang, selanjutnya
dapat ditentukan
poin - poin penting yang paling mendasar mengenai konstruksi
kandang. Hal - hal yang harus ada di dalam kandang
adalah sebagai berikut:
b.
Atap Kandang
Atap yang umum
digunakan oleh masyarakat adalah berbahan dasar asbes, rumbia, seng
dan genteng. Mengenai berbagai pilihan tersebut yang
terpenting adalah disesuaikan dengan iklim di lingkungan sekitar.
Pada daerah panas diupayakan untuk tidak
menggunakan seng sebagai atap kandang jika tidak ada cover/pelapisnya.
Ketinggian atap untuk tempat yang iklimnya panas juga harus lebih tinggi, paling
tidak 4,5 meter agar hewan tetap dalam kondisi nyaman di
siang hari. Kemiringan atap dapat diatur
sendiri sesuai dengan karakteristik bahan-bahan tersebut.
Kemiringan atap dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
·
Apabila atap terbuat
dari genting maka kemiringannya 30-45o
·
Apabila atap terbuat
dari asbes atau seng maka kemiringannya 15-200
·
Apabila atap terbuat
dari dedaunan maka kemiringannya 25-300
c.
Lantai Kandang
Lantai
kandang merupakan bagian dasar atau alas kandang. Fungsi lantai diantaranya
adalah sebagai tempat berdirinya ternak dan pelepas lelah untuk berbaring
setiap saat. Untuk itu lantai kandang harus dibangun sebaik mungkin, memenuhi
persyaratan agar ternak dapat berdiri dan beristirahat dengan baik, tanpa ada
sesuatu yang sekiranya dapat menimbulkan gangguan apapun.
Persyaratan lantai kandang antara lain
struktur harus rata, tidak licin supaya ternak tidak mudah terpleset, tidak
terlalu keras atau tajam, tidak mudah tembus air, cepat kering, dapat tahan
lama, dan murah. Lantai kandang dapat dibuat dari semen, papan, kayu atau tanah
yang dipadatkan.
§
Lantai semen
·
Apabila lantai kandang
terbuat dari semen, sebaiknya campuran semen terdiri dari satu bagian semen,
dua bagian pasir, dan tiga bagian keerikil,
·
Kemiringan 2%,
·
Tebal 5 cm.
§
Lantai papan atau kayu
·
Apabila lantai kandang
terbuat dari papan atau kayu, sebaiknya letak papan atau kayu searah dengan
badan sapi,
·
Tebal minimal 3 cm,
·
Jarak atau tinggi kolong adalah 15 cm dari
lantai plesteran.
§
Lantai tanah
·
Apabila lantai kandang
terbuat dari tanah sebaiknya permukaan anah harus diratakan dan dipadatkan,
·
Kemiringan 2%
·
Diberikan alas sebagai
penutup tanah berupa jerami atau dedaunan kering yang dapat menyerap air
kencing dan kotoran sapi agar kandnag tetap kering dan tidak becek.
d.
Dinding Kandang
Dinding
kandang berguna untuk membentengi ternak agar tidak lepas keluar, menahan angin
langsung masuk ke dalam kandang, dan menahan keluarnya panas dari tubuh ternak
itu sendiri pada malam hari.
Berdasarkan
konstruksi dinding, dikenal adanya kandang tertutup dan setengah terbuka. Yang
dimaksud kandang tertutup yaitu dinding menutup keempat sisi kandnag secara
penuh. Sementara kandang setengah terbuka yaitu dinding hanya menuttup sekitar
setengah dari tinggi dinding kandang.
Pembuatan
kandang di daerah tropis hendaknya tidak seperti dinding rumah, tetapi dalam
keadaan setengah terbuka sehingga udara bebas keluar masuk. Pada pembuatan
kandang di daerah pegunungan, dindingnya hendaknya lebih tinggi sehingga
kandang menjadi agak hangat.
Dinding
kandang dapat dibuat dari tembok semen, bambu papan kayu, triplek, atau anyaman
bambu. Umumnya lebar papan 20 cm dengan ketebalan 3 cm. Tinggi dinding kurang
lebih 1,5 m mengelilingi kandang. Pada prinsipnya, perlu diperhitungkan bahwa
ventilasi menjamin pertukaran udara secara teratur. Namun demikian, diusahakan
agar angin kencang dihindarkan masuk ke dalam kandang.
e.
Lorong
Tujuan dibentuknya lorong dalam sistem
perkandangan adalah efisiensi dan kemudahan dalam pemberian pakan
sapi maupun pembersihan kandang. Letak lorong diupayakan
agak lebar ditengah tengah kandang jika akan
menggunakan sistem kandang dua baris. Baik itu kandang head-to-head maupun
tail-to-tail. Dengan adanya lorong setiap sapi yang ada di dalam kandang dapat dijangkau
dari dekat.
f.
Tempat Makan dan Minum
Tempat
menaruh makanan dan minuman bagi sapi
biasanya terbuat dari tembok maupun batu yang dibentuk persegi
panjang. Besar wadah minum lebih kecil daripada wadah makan. Untuk ukurannya
menyesuaikan dengan bentuk kandang sapi tersebut. Tinggi palung harus
proporsional dengan tinggi sapi di dalam kandang. Jangan terlalu tinggi jangan
terlalu rendah.
g.
Selokan
Selokan merupakan jalan
pembuangan kotoran baik feses, urin maupun sisa-sisa
pakan yang berserakan di dalam kandang. Letaknya biasanya di belakang kandang.
Ada yang menghubungkannya langsung ke sungai ada yang ditampung lebih dulu
untuk diolah kembali menjadi pupuk. Setting pemberian selokan juga menyesuaikan
tipe kandang yang dibuat. Tidak terlalu besar, ukuran 40cm sudah cukup lebar
untuk saluran pembuangan.
h.
Penampungan
Limbah Feses dan Urine
Ini merupakan alternatif pengolahan limbah dari sapi yang
layak dipertimbangkan. Diusahakan
penampungan tidak jauh-jauh dari lokasi kandang. Bisa di belakang kandang atau
di samping kandang. Dan penampungan bisa dibagi
dua, penampungan feses maupun penampungan urine. Urine sapi bisa dimanfaatkan
dengan menambahkan instalasi biogas digeser di dekat saluran kandang, dan untuk
feses ditampung pada satu tempat untuk dikeringkan dan diubah menjadi pupuk.
i.
Sanitasi
perkandangan
Lingkungan peternakan harus bersih dan sehat, terbebas dari penyaki
menular. Ternak-ternak yang dipelihara harus dalam keadaan sehat. Begitu pula
dengan orang-orang yang memeliharanya aau siapa saja yang berhubungan dengan
ternak harus dalam keadaan sehat.
Dalam upaya melaksanakan sanitasi yang baik dan benar dalam suatu usaha
peernakan, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
·
Matahari
dapat masuk ke dalam kandang
·
Sirkulasi
udara dapa berlangsung secara lancar
·
Saluran-saluran
air pembuangan harus dijaga tetap bersih
·
Tempat-tempat
pembuangan kotoran harus terletak jauh dari kandang
·
Kebersiahan
lantai kandang harus dijaga dari feses
·
Kebersihan
sapi harus dijaga dengan cara memandikannya secara teratur
·
Peralaan-peralatan
yang dipergunakan dalam peternakan harus bersih dari kotoran.
2.4
Tipe Kandang Ternak Sapi
Bentuk dan tipe kandang tergantung kepada jumlah dan bangsa sapi yang
dipelihara, iklim, besarnya usaha, tujuan usaha, luas lahan yang tersedia,
sistem perkawinan yang dilakukan, dan selera dari peternak itu sendiri.
A. Kandang Sapi Potong
1. Kandang ternak dewasa
Bentuk
kandang ternak dewasa tergantung dari model kandang yang dipilih peternak,
seperti yang telah disebutkan di atas. Pemilihan model kandang untuk ternka
dewasa ini berhubungan erat dengan cara pemeliharaan ternak yang diterapkan.
2. Kandang pejantan
Bentuk
kandang pejantan (pemacak) yang ideal adalah sesuai dengan kegunaannya, yaitu
membentuk watak dan pengadaan kondisi yang baik bagi pejantan yang dipelihara.
Bentuk yang paling baik adalah kandang yang berhalaman (loose box).
Lebar
dan panjang minimal (3x4) m untuk bagian dibawah atap dan ukuran halaman dibuat
(4x6) m. Lantai halaman lebih baik dari beton. Tinggi atap bangunan kandang
pejantan sekitar 2,5 m, sedangkan tinggi dinding kandang dan pagar halaman 1,6
– 1,8 m. Lebar pintu 1,5 m dilengkapi dengan beberapa kayu penghalang. Pagar
halaman terdiri dari tembok setinggi 1 m, di atasnya dipasang besi pipa dengan
diameeter 7 cm, disusun antara 20 cm. Lantai kandnag dibuat miring kearah
pintu. Perbedaan tinggi paling tidak 5 cm.
3. Kandang kawin
Kandang
kawin harus kokoh agar tidak mudah roboh. Bahkan kandang yang digunakan dapat
berupa balok kayu berukuran (20x20x20) cm. Tiang balok ditanam ke dalam tanah
sedalam 50-60 cm. Adapun ukuran-ukuran sebagai berikut
·
Panjang
landasan kaki 110 cm
·
Lebar
bagian dapan 55 cm
·
Lebar
bagian belakan 75 cm
·
Tinggi
bagian depan 140 cm
·
Tinggi
bagian belakang 35 cm
4. Kandang jepit
Kandang
jepit (kandang paksa) yaitu bangunan yang terbuat dari kayu atau logam,
digunakan untuk menguasai ternak guna keperluan-keperluan tertentu seperti
branding, ear tagging, dan injeksi. Kandang jepit tersebut diperlukan untuk
menguasai ternak besar atau nakal. Lokasi kandang jepit bisa berada dekat
kandang atau tempat tertentu agar memudahkan penggunaan.
Gambar kandang jepit
5. Kandang beranak
Kandang
beranak adalah ruangan khusus yang berukuran (6x6) m dengan perlengkapann yang
sama dengan stall. Lantai dibuat miring ke arah pintu, setiap meter turun 1 cm
dan dibuat kasar. Sebaiknya, kandnag beranak berada dekat dengan kandnag anak.
Sudut-sudut dinding dibuat melengkung agar mudah dibersihkan.
6. Kandang anak
Kandang
anak (box stall) adalah kandang untuk berukuran kecil, yang dibuat terpisah
antara satu dengan yang lain. Box stall ini merupakan tempat untuk menampung
anak-anak yang berumur sejak lahir hingga 4 bulan. Anak dileakkan secaa
individual, bebas tidak diikat. Kandang anak terletak berdampingan dengan
kandnag induk. Setiap empa ekor betina dewasa minimal berada dalam satu kandang
anak. Box stall berbentuk punggung rendah yang terbuat dari kayu agar lebih
hangat. Kehangatan suhu diperluakan bagi kesehatan anak.
7. Kandang darurat
Kandang
ini dibuat sebagai kandang pengobatan ternak yang sakit atau maksud lain secara
mudah. Panjag kadang ini 1,5 m, lebar bagian muka belakang 0,55 m, dan tingginya
1,5 m.
B. Tipe kandang pada sapi perah
1.
Kandang Pedet
Pedet
yang berusia 0 -4 bulan harus dibuatkan kandang sendiri agar tidak bercampur
dengan pedet atau sapi lainnya. Bisa pula dibuatkan penyekat atau penghalang
antar kandang, hal ini disebabkan pedet sangat rentan terhadap penyakit akibat
perubahan cuaca dan pedet memiliki naluri menyusu sehingga apabila disatukan
bisa saling menghisap dan menjilat. Kandang pedet umumnya dibuat dari bahan
bambu atau kayu dengan ukuran 95 x 150 x 130 cm dalam keadaan kering, bersih
dan hangat. Temperatur ruangan yang cocok adalah 10°C-24°C sedangkan temperatur
yang optimum adalah 18,3°C.
2.
Kandang Sapi Remaja
Kandang
yang diperlukan untuk pedet yang telah lepas sapih (4-8 bulan) berupa kandang
sistem kelompok di dalam kandang koloni (group pens) dengan jumlah 6-10 ekor
sehingga sapi lebih bebas bergerak. Sedangkan tempat pakan, tempat minum dan
tempat berteduh dibuat terpisah.
3.
Kandang Sapi Dara
Kandang
sapi dara dapat dibuat dengan sistem koloni agar memudahkan pengontrolan saat
birahi. Tetapi apabila kandang khusus sapi dara ini tidak ada (karena kondisi
lahan yang terbatas), sapi dara dapat ditempatkan di kandang sapi dewasa.
4.
Kandang Sapi Dewasa
Sapi
dewasa yang telah berproduksi atau sapi laktasi dikelompokkan dalam satu
kandang. Pengelompokan ini sebaiknya berdasarkan tingkat produksi susu,
sehingga sapi yang berproduksi susu tinggi tidak bercampur dengan sapi yang
berproduksi susu rendah.
5.
Kandang Beranak
Kandang
untuk sapi yang akan beranak sangat penting keberadaannya. Hal ini disebabkan
sapi tersebut memerlukan exercise atau latihan persiapan melahirkan (bisa
berupa jalan-jalan di dalam kandang) untuk merangsang kelahiran normal. Di
kandang ini sapi tidak diperah susunya, sehingga pakan yang dimakan hanya untuk
kebutuhan anak dan kebutuhan hidupnya dalam mempersiapkan kelahiran. Kandang
beranak berukuran minimal 3x4m /ekor. Diberi alas dari jerami atau rumput
kering, bebas dari benda tajam.