Keuntungan usaha penggemukan domba yang paling
utama adalah mendapatkan pertambahan bobot badan yang tinggi dalam waktu cepat.
Pertambahan bobot badan diperoleh dari selisih bobot badan awal dengan bobot
badan akhir program penggemukan. Dimensi waktu juga menjadi penting dalam
penggemukan domba terkait dengan pertumbuhan domba. Oleh karena itu, kunci
sukses usaha penggemukan adalah laju pertumbuhan yang tinggi, dapat diukur dari
pertambahan bobot badan harian. Laju pertumbuhan ini ditentukan oleh bebrapa
faktor, yaitu potensi genetik, pakan, kesehatan dan lingkungan.
Pemilihan bibit domba atau bakalan mempunyai arti
penting dalam mendukung keberhasilan usaha penggemukan. Penilaian keadaan domba
yangakan dipilih sebagai bibit atau bakalan pada prinsipnya ada tiga hat yang
sangat penting yaitu umur, bentuk tubuh luar (exterior) dan dipastikan ternak
tersebut sehat.
Pemilihan bibit / bakalan bertujuan memperoleh
domba yangberkarateristik, seperti memiliki kecepatan pertumbuhan dan
persentase karkasyangbaik. Dengan demikian keberhasilan usaha penggemukan
ternak domba tidak bisa dipisahkan dengan pemilihan terhadap bibit / bakalan,
karena diharapkan akan bisa menjamin nilai ekonomis.
Ternak domba mengalami pertumbuhan terus meningkat
seperti halnya mahluk yang lainnya. Pertumbuhan ternak domba dimulai semenjak
ternak lahir hingga dewasa . Di dalam masa pertumbuhan terjadi peningkatan
berat hidup domba. Berkaitan dengan pemilihan bakalan untuk penggemukan
penentuan umur ternak sangat penting, karena pada masa- masa tertentu umur
ternak sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan. Pada saat domba
baru lahir kepalanya relatif besar, kaki panjang, tubuh kecil.
Pada saat dewasa proporsi tubuh menjadi serasi,
karena kepala kecil, kaki pendek. Pertumbuhan menjadi karkas terdiri 3 jaringan
utama yaitu :1) tulang yang membentuk kerangka,2) urat yang membentuk daging, 3)
lemak. Ketiga jaringan tubuh ini tumbuh sangat teratur dan serasi, jaringan
tulang tumbuh paling awal, kemudian disusul oleh pertumbuhan urat berupa daging
yangmenyelubungi kerangka dan yang terakhir adalah lemak biasanya pertumbuhan
lemak pada saat domba itu mendekati kemasakan tubuh (Sugeng, 1985).
Ternak domba muda memiliki persentase tulang lebih
tinggi, bila dibandingkan presentase daging dan lemak pada domba dewasa. Pada
umumnya dewasa ini konsumen menghendaki daging- daging domba muda hal ini
sangat ironis. Dengan demikian peternak harus pandai memproduksi daging-daging
domba muda dengan pemberian ransum yangbaik sehingga hasil karkasnya mencapai
proporsi yang maksimum. Jika kita dapat menemukan domba yang masih muda juga
gemuk, jelas bahwa ia tidak ada bandingnya lagi tentunya cita rasanya lezat dan
digemari konsumen. Kalau demikian halnya yang akan memperoleh keuntungan tidak
saja peternak, karena memperoleh harga yangcukup tinggi, tetapi juga
penggemarnya akan bertambah ketagihan. Dengan menyikapi hat diatas bagaimana
kiat-kiat beternak domba yang gemuk?.
Menurut Sumoprastowo (1987) sebenarnya hat itu
tidak begitu sulit asal kita memahami cara penggemukan yang benar. Kiat
pemilihan bibit / bakalan apabila akan menggemukan domba yang berasal dari
pembelian, pilihlah domba yang : 1) kerangkanya besar dan luas, tetapi agak
kurus dan 2) umurnya masih muda dan sehat badannya. Jika pemilihan itu
berhasil, maka kita telah berada pada jalan yang mendatangkan keuntungan ganda.
Seperti yang kita ketahui bahwa Domba memiliki umur pada
waktu tertentu yang terbaik dalam pertambahan bobot badan yaitu 4-12 bulan.
Kita dapat mengetahui umur ternak tersebut dari catatan kelahiran/ registrasi
dari Domba tersebut. Tetapi di indonesia jarang kita temukan ternak yang
memiliki recording, maka untuk mengetahuinya kita dapat menduganya dari melihat
kondisi gigi ternak domba tersebut.
Kondisi Gigi Seri
|
Kondisi Gigi Seri
|
Gigi seri susu sudah tumbuh semua
|
Kurang dari 1 Tahun
|
2 Gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
|
1-2 tahun
|
4 Gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
|
2-3 tahun
|
6 Gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
|
3-4 tahun
|
8 Gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
|
4-5 tahun
|
Gigi seri tetap sudah mengalami
keausan atau mulai tanggal
|
Diatas 5 tahun
|
PBBH pada umur 4-12 bulan bisa dicapai 0,3 kg per hari,
tetapi perlu kita ketahui dalam melakukan usaha penggemukan waktu yang diperlukan
tidak boleh lebih dari 4 bulan atau sekitar 120 hari. Karena ini adalah cara
untuk memperoleh keuntungan, dan satu hal lagi yang perlu kita ketahui untuk
mendapatkan harga yang tinggi kita harus mengetahui kapan dilaksanakannya Idul
Fitri dan Idul Adha. Pada hari Idul Fitri tidak ada persyaratan khusus bagi
domba yang dipotong tetapi pada Idul Adha domba yang dipotong adalah domba
jantan dewasa yang telah berumur setahun atau telah memiliki sepasang gigi
tetap. Untuk mendapatkan harga tinggi ini maka diperlukan perencanaan yang
matang dan pemilihan bakalan yang sesuai dengan umurnya.
Dalam memilih domba bakalan, pilihlah domba yang
tidak gemuk atau agak kurus, tetapi dalam kondisi sehat. Selain harganya murah,
domba yang kurus juga diharapkan akan memperlihatkan compensatory growtth (pertumbuhan kompeensasi) sehingga konversi
pakannya rendah. Dengan kata lain, biaya pakan yang diperlukan untuk setiap
satuan pertambahan bobot badan murah sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi
lebih tinggi.
Seleksi yang mungkin dilakukan adalah melalui
seleksi individu dengan melihat ciri-ciri fisik. Dalam hal ini, seleksi
berdasarkan catatan silsilah atau keturunan tidak dapat dilakukan, kcuali jika
pembibitan dilakukan sendiri. Idealnya, domba yang akan digemukkan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut
No
|
Bagian Tubuh
|
Karakteristik
|
1
|
Kepala
|
a.
Tidak
terlalu panjang
b.
Dari depan
terlihat besar dan lebar
c.
Mulut besar
dan lebar
d.
Bertanduk
sedang
e.
Daun
telinga panjang
f.
Mata tidak
rabun atau buta.
|
2
|
Badan
|
a.
Badan
panjang dan lebar
b.
Punggung
rata, lurus dan lebar
c.
Bentuk
perut normal, tidak buncit
d.
Bentuk dada
lebar dan dalam
e.
Tulang iga
(dada) terlihat lebar
f.
Bagian
depan sampai belakang terlihat rata
g.
Bentuk
badan tidak runcing
h.
Berat badan
berkisar 15 – 25 kg
|
3
|
Pantat
|
a.
Dari
belakang terlihat lebar
b.
Tidak
runcing
|
4
|
Kaki
|
a.
Kaki kokoh,
lurus dan kuat
b.
Terlihat
tonjolan tulang yang besar pada kaki
c.
Kaki kuat
dan normal, tidak berbentuk X atau O
d.
Bila
berjalan, kaki terlihat bagus
|
5
|
Bulu/wool
|
a.
Halus,
tidak kasar dan tidak gembel
b.
Warna bulu
putih polos
|
6
|
Gigi
|
a.
Jumlah gigi
dipilih yang lengkap, rahang attas dan rahang bawah rata. Tujuannya agar
ternak dapat memamah biak dengan baik
b.
Belum ada
yang tanggal
|
7
|
Jenis Kelamin
|
a.
Pilih
bakalan domba jantan karena pasarnya lebih luas. Domba betina tidak dapat
diterima oleh pasar kurban. Hanya sebagian kecil pasar aqiqah yang mau
menerima domba betina.
b.
Pertumbuhan
domba jantan lebih cepat dari domba betina
|
Jenis domba yang dipilih sebagai bakalan untuk
digemukkan sebaiknya disesuaikan deengan selera pasar yang akan membeli produk
kita. Jenis domba yang banyak digemukkan di Indonesia adalah domba ekor gemuk
(DEG) dan domba ekor tipis (DET). Terdapat kelebihan dan kekurangan
masing-masing antarra DEG dan DET seperi yang tertuang dalam tabel bi bawah ini
No
|
Parameter
|
Domba
Ekor Tipis
|
Domba
Ekor Gemuk
|
1.
|
ADG
(Average Daily Gain)
|
Reelatif
lambat, yaitu 52,63 g/ekor/hari dengan ADG terbaik 126 g/ekor/hari
|
Relatif
lebih cepat, yaitu 155 g/ekor/hari
|
2.
|
Tingkah
laku di kandang
|
Relatif
lebih agreesif, terutama domba garut serta lebih suka beradu dan
menghancurkan kandang
|
Relatif
lebih teenang, lebih suka makan dan tidur
|
3.
|
Perlemakan
|
Perlemakan
hanya tersebar di permukaan daging atau di bawah kulit
|
Lemak
terbanyak di ekor. Perlemakan terseebar di permukaan daging shingga membentuk
lapis lemak-daging-lemak
|
4.
|
Pressentase
Karkas
|
Relatif
lebih rendah karena pertumbuhannya lebih lambat sehingga bobot potongnya
lebih rendah. Namun, jika dipotong pada bobot dan kondisi tubuh sama dengan
DEG maka diperoleh presentase karkas yang tidak kalah. Hasil penelitian
dengan pakan 100% konsentrat dan lama penggemukan 2 bulan diperoleh karkas
50.47%
|
Relatif
lebih tinggi karena pertumbuhannya lebih cepat sehingga bobot potongnya lebih
tinggi. Domba dengan kondisi gemuk dengan bobot badan 25 kg ke atas,
presentase karkasnya tidak kurang dari 50%
|
5.
|
Bahan
makanan
|
Relatif
lebih sesuai untuk massakan gule, sop, semur dan masakan berkuah lainnya
|
Relatif
lebih sesuai untuk sate dan masakan lain yang dibakar karena lemaknya lebih
banyak sehingga baunya harum dan rasanya empuk.
|
Kak. Mau nanya kalo mau ambil dapusnya gmna ya
ReplyDelete