First

Saturday, October 8, 2016

(Isi Makalah) Kandang Ternak Sapi



2.1    Pengertian Kandang
Kandang merupakan suatu bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal ternak untuk sebagian atau sepanjang hidupnya. Selain kandang suatu peternakan yang dikelola dengan tata laksana pemeliharaaan yang baik memerlukan sarana fisik sebagai penunjang dan kelengkapan. Sarana fisik tersebut antara lain kantor kelola, gudang, kebun hijauan makanan ternak dan jalan. Komplek kandang dan bangunan-bangunan pendukung tersebut disebut sebagai perkandangan. Dengan demikian perkandangan adalah segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam suatu peternakan.
2.2    Fungsi dan Persyaratan Kandang Ternak Sapi
a.    Fungsi Kandang Ternak Sapi
Umumnya, kandang dibuat agar ternak yang dipelihara terhindar dari panas matahari yang menyengat, hujan secara langsung, cuaca ekstrim maupun hal lain yang rawan membuat ternak terkena penyakit. Kandang juga merupakan rumah bagi ternak yang dapat mencegah ternak dari orang yang tidak bertanggung jawab, dari gangguan binatang malam dan binatang buas.
Selain itu dengan adanya kandang maka kontrol pada ternak bisa lebih bagus dan teratur. Pemberian pakan pada
ternak sapi akan lebih mudah, ternak juga tidak membuang kotoran sembarangan dan bisa dimanfaatkan kotorannya tersebut untuk dijual atau diolah sebagai pupuk. Termasuk bisa memantau pola tingkah laku hewan yang sedang sakit dengan lebih aman dan spesifik di dalam kandang. Itulah mengapa, menurut prinsip kandang sapi modern, harus dibuat senyaman mungkin sehingga hewan yang ada di dalam tidak merasa stress yang berujung pada sakit dan kematian. Segala aspek harus diperhitungkan secara matang, baik aspek suhu lingkungan, teknis perancangan maupun aspek ekonomis bagi para pelaku usaha. Karena kandang merupakan investasi jangka panjang bagi pelaku usaha, maka hendaknya dengan biaya yang tidak terlalu mahal kandang dapat bertahan lama. Kandang sapi sederhana lebih baik daripada kandang yang mewah namun boros biaya dan mubadzir.
b.    Syarat Kandang Ternak Sapi
Tujuan dibuatnya kandang adalah sebagai efisiensi dalam pengelolaan ternak yang artinya kandang akan memudahkan segala upaya pemeliharaan ternak. Oleh karena itu, dalam membuat kandang perlu memperhatikan beberapa persyaratan di bawah ini:
·      Ketersediaan air dan pakan sehari – hari dapat tercukupi.
·      Tersedianya sumber air untuk membersihkan kandang dan memandikan ternak
·      Jauh dari pemukiman penduduk / tidak mengganggu kesehatan sekitar.
·      Akses jalan yang memadai untuk menuju kandang.
·      Posisi kandang berada didataran yang lebih tinggi untuk mencegah genangan air berlebih.
·      Lahan sebaiknya luas agar mempermudah jika suatu saat kandang akan diperbesar.
·      Ketersediaan bahan dan peralatan dalam pembuatan kandang.
·      Penyaluran limbah maupun kotoran mudah dan terkelola dengan baik.

2.3  Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang ternak sapi!
a.    Konstruksi Kandang
Sebelum memasuki fase perancangan kandang sapi secara teknis, perlu diperkirakan bentuknya dengan pola pemeliharaan yang akan dipakai. Apakah itu merupakan kandang yang fungsinya sebagai tempat perkawinan, atau kandang penggemukan, kandang jantan dan betina, atau kandang pembesaran anakan. Setelah menentukan fungsi/kegunaan kandang, selanjutnya dapat ditentukan poin - poin penting yang paling mendasar mengenai konstruksi kandang. Hal - hal yang harus ada di dalam kandang adalah sebagai berikut:
b.    Atap Kandang
Atap yang umum digunakan oleh masyarakat adalah berbahan dasar asbes, rumbia, seng dan genteng. Mengenai berbagai pilihan tersebut yang terpenting adalah disesuaikan dengan iklim di lingkungan sekitar. Pada daerah panas diupayakan untuk tidak menggunakan seng sebagai atap kandang jika tidak ada cover/pelapisnya. Ketinggian atap untuk tempat yang iklimnya panas juga harus lebih tinggi, paling tidak 4,5 meter agar hewan tetap dalam kondisi nyaman di siang hari. Kemiringan atap dapat diatur sendiri sesuai dengan karakteristik bahan-bahan tersebut. Kemiringan atap dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
·      Apabila atap terbuat dari genting maka kemiringannya 30-45o
·      Apabila atap terbuat dari asbes atau seng maka kemiringannya 15-200
·      Apabila atap terbuat dari dedaunan maka kemiringannya 25-300
atap kandang sapi | usahaternak
c.    Lantai Kandang
 Lantai kandang merupakan bagian dasar atau alas kandang. Fungsi lantai diantaranya adalah sebagai tempat berdirinya ternak dan pelepas lelah untuk berbaring setiap saat. Untuk itu lantai kandang harus dibangun sebaik mungkin, memenuhi persyaratan agar ternak dapat berdiri dan beristirahat dengan baik, tanpa ada sesuatu yang sekiranya dapat menimbulkan gangguan apapun.
Persyaratan lantai kandang antara lain struktur harus rata, tidak licin supaya ternak tidak mudah terpleset, tidak terlalu keras atau tajam, tidak mudah tembus air, cepat kering, dapat tahan lama, dan murah. Lantai kandang dapat dibuat dari semen, papan, kayu atau tanah yang dipadatkan.
§  Lantai semen
·      Apabila lantai kandang terbuat dari semen, sebaiknya campuran semen terdiri dari satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian keerikil,
·      Kemiringan 2%,
·      Tebal 5 cm.
§  Lantai papan atau kayu
·      Apabila lantai kandang terbuat dari papan atau kayu, sebaiknya letak papan atau kayu searah dengan badan sapi,
·      Tebal minimal 3 cm,
·       Jarak atau tinggi kolong adalah 15 cm dari lantai plesteran.
§  Lantai tanah
·      Apabila lantai kandang terbuat dari tanah sebaiknya permukaan anah harus diratakan dan dipadatkan,
·      Kemiringan 2%
·      Diberikan alas sebagai penutup tanah berupa jerami atau dedaunan kering yang dapat menyerap air kencing dan kotoran sapi agar kandnag tetap kering dan tidak becek.
d.   Dinding Kandang
 Dinding kandang berguna untuk membentengi ternak agar tidak lepas keluar, menahan angin langsung masuk ke dalam kandang, dan menahan keluarnya panas dari tubuh ternak itu sendiri pada malam hari.
Berdasarkan konstruksi dinding, dikenal adanya kandang tertutup dan setengah terbuka. Yang dimaksud kandang tertutup yaitu dinding menutup keempat sisi kandnag secara penuh. Sementara kandang setengah terbuka yaitu dinding hanya menuttup sekitar setengah dari tinggi dinding kandang.
Pembuatan kandang di daerah tropis hendaknya tidak seperti dinding rumah, tetapi dalam keadaan setengah terbuka sehingga udara bebas keluar masuk. Pada pembuatan kandang di daerah pegunungan, dindingnya hendaknya lebih tinggi sehingga kandang menjadi agak hangat.
Dinding kandang dapat dibuat dari tembok semen, bambu papan kayu, triplek, atau anyaman bambu. Umumnya lebar papan 20 cm dengan ketebalan 3 cm. Tinggi dinding kurang lebih 1,5 m mengelilingi kandang. Pada prinsipnya, perlu diperhitungkan bahwa ventilasi menjamin pertukaran udara secara teratur. Namun demikian, diusahakan agar angin kencang dihindarkan masuk ke dalam kandang. 
e.    Lorong
 Tujuan dibentuknya lorong dalam sistem perkandangan adalah efisiensi dan kemudahan dalam pemberian pakan sapi maupun pembersihan kandang. Letak lorong diupayakan agak lebar ditengah tengah kandang jika akan menggunakan sistem kandang dua baris. Baik itu kandang head-to-head maupun tail-to-tail. Dengan adanya lorong setiap sapi yang ada di dalam kandang dapat dijangkau dari dekat.
lorong kandang sapi | usahaternak
f.     Tempat Makan dan Minum
 Tempat menaruh makanan dan minuman bagi sapi biasanya terbuat dari tembok maupun batu yang dibentuk persegi panjang. Besar wadah minum lebih kecil daripada wadah makan. Untuk ukurannya menyesuaikan dengan bentuk kandang sapi tersebut. Tinggi palung harus proporsional dengan tinggi sapi di dalam kandang. Jangan terlalu tinggi jangan terlalu rendah.
palung tempat minum sapi | usahaternak

g.    Selokan
Selokan merupakan jalan pembuangan kotoran baik feses, urin maupun sisa-sisa pakan yang berserakan di dalam kandang. Letaknya biasanya di belakang kandang. Ada yang menghubungkannya langsung ke sungai ada yang ditampung lebih dulu untuk diolah kembali menjadi pupuk. Setting pemberian selokan juga menyesuaikan tipe kandang yang dibuat. Tidak terlalu besar, ukuran 40cm sudah cukup lebar untuk saluran pembuangan.
h.    Penampungan Limbah Feses dan Urine
Ini merupakan alternatif pengolahan limbah dari sapi yang layak dipertimbangkan. Diusahakan penampungan tidak jauh-jauh dari lokasi kandang. Bisa di belakang kandang atau di samping kandang. Dan penampungan bisa dibagi dua, penampungan feses maupun penampungan urine. Urine sapi bisa dimanfaatkan dengan menambahkan instalasi biogas digeser di dekat saluran kandang, dan untuk feses ditampung pada satu tempat untuk dikeringkan dan diubah menjadi pupuk.
i.      Sanitasi perkandangan
Lingkungan peternakan harus bersih dan sehat, terbebas dari penyaki menular. Ternak-ternak yang dipelihara harus dalam keadaan sehat. Begitu pula dengan orang-orang yang memeliharanya aau siapa saja yang berhubungan dengan ternak harus dalam keadaan sehat.
Dalam upaya melaksanakan sanitasi yang baik dan benar dalam suatu usaha peernakan, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
·      Matahari dapat masuk ke dalam kandang
·      Sirkulasi udara dapa berlangsung secara lancar
·      Saluran-saluran air pembuangan harus dijaga tetap bersih
·      Tempat-tempat pembuangan kotoran harus terletak jauh dari kandang
·      Kebersiahan lantai kandang harus dijaga dari feses
·      Kebersihan sapi harus dijaga dengan cara memandikannya secara teratur
·      Peralaan-peralatan yang dipergunakan dalam peternakan harus bersih dari kotoran.

2.4     Tipe Kandang Ternak Sapi
Bentuk dan tipe kandang tergantung kepada jumlah dan bangsa sapi yang dipelihara, iklim, besarnya usaha, tujuan usaha, luas lahan yang tersedia, sistem perkawinan yang dilakukan, dan selera dari peternak itu sendiri.
A.  Kandang Sapi Potong
1.    Kandang ternak dewasa
               Bentuk kandang ternak dewasa tergantung dari model kandang yang dipilih peternak, seperti yang telah disebutkan di atas. Pemilihan model kandang untuk ternka dewasa ini berhubungan erat dengan cara pemeliharaan ternak yang diterapkan.
2.    Kandang pejantan
               Bentuk kandang pejantan (pemacak) yang ideal adalah sesuai dengan kegunaannya, yaitu membentuk watak dan pengadaan kondisi yang baik bagi pejantan yang dipelihara. Bentuk yang paling baik adalah kandang yang berhalaman (loose box).
               Lebar dan panjang minimal (3x4) m untuk bagian dibawah atap dan ukuran halaman dibuat (4x6) m. Lantai halaman lebih baik dari beton. Tinggi atap bangunan kandang pejantan sekitar 2,5 m, sedangkan tinggi dinding kandang dan pagar halaman 1,6 – 1,8 m. Lebar pintu 1,5 m dilengkapi dengan beberapa kayu penghalang. Pagar halaman terdiri dari tembok setinggi 1 m, di atasnya dipasang besi pipa dengan diameeter 7 cm, disusun antara 20 cm. Lantai kandnag dibuat miring kearah pintu. Perbedaan tinggi paling tidak 5 cm.
3.    Kandang kawin
               Kandang kawin harus kokoh agar tidak mudah roboh. Bahkan kandang yang digunakan dapat berupa balok kayu berukuran (20x20x20) cm. Tiang balok ditanam ke dalam tanah sedalam 50-60 cm. Adapun ukuran-ukuran sebagai berikut
·      Panjang landasan kaki 110 cm
·      Lebar bagian dapan 55 cm
·      Lebar bagian belakan 75 cm
·      Tinggi bagian depan 140 cm
·      Tinggi bagian belakang 35 cm
4.    Kandang jepit
          Kandang jepit (kandang paksa) yaitu bangunan yang terbuat dari kayu atau logam, digunakan untuk menguasai ternak guna keperluan-keperluan tertentu seperti branding, ear tagging, dan injeksi. Kandang jepit tersebut diperlukan untuk menguasai ternak besar atau nakal. Lokasi kandang jepit bisa berada dekat kandang atau tempat tertentu agar memudahkan penggunaan.



          Gambar kandang jepit

5.    Kandang beranak
               Kandang beranak adalah ruangan khusus yang berukuran (6x6) m dengan perlengkapann yang sama dengan stall. Lantai dibuat miring ke arah pintu, setiap meter turun 1 cm dan dibuat kasar. Sebaiknya, kandnag beranak berada dekat dengan kandnag anak. Sudut-sudut dinding dibuat melengkung agar mudah dibersihkan.

6.    Kandang anak
               Kandang anak (box stall) adalah kandang untuk berukuran kecil, yang dibuat terpisah antara satu dengan yang lain. Box stall ini merupakan tempat untuk menampung anak-anak yang berumur sejak lahir hingga 4 bulan. Anak dileakkan secaa individual, bebas tidak diikat. Kandang anak terletak berdampingan dengan kandnag induk. Setiap empa ekor betina dewasa minimal berada dalam satu kandang anak. Box stall berbentuk punggung rendah yang terbuat dari kayu agar lebih hangat. Kehangatan suhu diperluakan bagi kesehatan anak.
7.    Kandang darurat
               Kandang ini dibuat sebagai kandang pengobatan ternak yang sakit atau maksud lain secara mudah. Panjag kadang ini 1,5 m, lebar bagian muka belakang 0,55 m, dan tingginya 1,5 m.  
B.  Tipe kandang pada sapi perah
1.    Kandang Pedet
Pedet yang berusia 0 -4 bulan harus dibuatkan kandang sendiri agar tidak bercampur dengan pedet atau sapi lainnya. Bisa pula dibuatkan penyekat atau penghalang antar kandang, hal ini disebabkan pedet sangat rentan terhadap penyakit akibat perubahan cuaca dan pedet memiliki naluri menyusu sehingga apabila disatukan bisa saling menghisap dan menjilat. Kandang pedet umumnya dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran 95 x 150 x 130 cm dalam keadaan kering, bersih dan hangat. Temperatur ruangan yang cocok adalah 10°C-24°C sedangkan temperatur yang optimum adalah 18,3°C.

2.    Kandang Sapi Remaja
               Kandang yang diperlukan untuk pedet yang telah lepas sapih (4-8 bulan) berupa kandang sistem kelompok di dalam kandang koloni (group pens) dengan jumlah 6-10 ekor sehingga sapi lebih bebas bergerak. Sedangkan tempat pakan, tempat minum dan tempat berteduh dibuat terpisah.

3.    Kandang Sapi Dara
               Kandang sapi dara dapat dibuat dengan sistem koloni agar memudahkan pengontrolan saat birahi. Tetapi apabila kandang khusus sapi dara ini tidak ada (karena kondisi lahan yang terbatas), sapi dara dapat ditempatkan di kandang sapi dewasa.
4.    Kandang Sapi Dewasa
               Sapi dewasa yang telah berproduksi atau sapi laktasi dikelompokkan dalam satu kandang. Pengelompokan ini sebaiknya berdasarkan tingkat produksi susu, sehingga sapi yang berproduksi susu tinggi tidak bercampur dengan sapi yang berproduksi susu rendah.
5.    Kandang Beranak
               Kandang untuk sapi yang akan beranak sangat penting keberadaannya. Hal ini disebabkan sapi tersebut memerlukan exercise atau latihan persiapan melahirkan (bisa berupa jalan-jalan di dalam kandang) untuk merangsang kelahiran normal. Di kandang ini sapi tidak diperah susunya, sehingga pakan yang dimakan hanya untuk kebutuhan anak dan kebutuhan hidupnya dalam mempersiapkan kelahiran. Kandang beranak berukuran minimal 3x4m /ekor. Diberi alas dari jerami atau rumput kering, bebas dari benda tajam.

Kelembagaan Petani

1.         Kelembagaan petani dancakupanya (Permentan NO. 67 Tahun 2016) A.     Kelembagaan Petani adalah lembaga yang ditumbuhkemba...