First

Saturday, October 8, 2016

Memilih Bakalan Domba



Keuntungan usaha penggemukan domba yang paling utama adalah mendapatkan pertambahan bobot badan yang tinggi dalam waktu cepat. Pertambahan bobot badan diperoleh dari selisih bobot badan awal dengan bobot badan akhir program penggemukan. Dimensi waktu juga menjadi penting dalam penggemukan domba terkait dengan pertumbuhan domba. Oleh karena itu, kunci sukses usaha penggemukan adalah laju pertumbuhan yang tinggi, dapat diukur dari pertambahan bobot badan harian. Laju pertumbuhan ini ditentukan oleh bebrapa faktor, yaitu potensi genetik, pakan, kesehatan dan lingkungan.
Pemilihan bibit domba atau bakalan mempunyai arti penting dalam mendukung keberhasilan usaha penggemukan. Penilaian keadaan domba yangakan dipilih sebagai bibit atau bakalan pada prinsipnya ada tiga hat yang sangat penting yaitu umur, bentuk tubuh luar (exterior) dan dipastikan ternak tersebut sehat.
Pemilihan bibit / bakalan bertujuan memperoleh domba yangberkarateristik, seperti memiliki kecepatan pertumbuhan dan persentase karkasyangbaik. Dengan demikian keberhasilan usaha penggemukan ternak domba tidak bisa dipisahkan dengan pemilihan terhadap bibit / bakalan, karena diharapkan akan bisa menjamin nilai ekonomis.
Ternak domba mengalami pertumbuhan terus meningkat seperti halnya mahluk yang lainnya. Pertumbuhan ternak domba dimulai semenjak ternak lahir hingga dewasa . Di dalam masa pertumbuhan terjadi peningkatan berat hidup domba. Berkaitan dengan pemilihan bakalan untuk penggemukan penentuan umur ternak sangat penting, karena pada masa- masa tertentu umur ternak sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan. Pada saat domba baru lahir kepalanya relatif besar, kaki panjang, tubuh kecil.
Pada saat dewasa proporsi tubuh menjadi serasi, karena kepala kecil, kaki pendek. Pertumbuhan menjadi karkas terdiri 3 jaringan utama yaitu :1) tulang yang membentuk kerangka,2) urat yang membentuk daging, 3) lemak. Ketiga jaringan tubuh ini tumbuh sangat teratur dan serasi, jaringan tulang tumbuh paling awal, kemudian disusul oleh pertumbuhan urat berupa daging yangmenyelubungi kerangka dan yang terakhir adalah lemak biasanya pertumbuhan lemak pada saat domba itu mendekati kemasakan tubuh (Sugeng, 1985).
Ternak domba muda memiliki persentase tulang lebih tinggi, bila dibandingkan presentase daging dan lemak pada domba dewasa. Pada umumnya dewasa ini konsumen menghendaki daging- daging domba muda hal ini sangat ironis. Dengan demikian peternak harus pandai memproduksi daging-daging domba muda dengan pemberian ransum yangbaik sehingga hasil karkasnya mencapai proporsi yang maksimum. Jika kita dapat menemukan domba yang masih muda juga gemuk, jelas bahwa ia tidak ada bandingnya lagi tentunya cita rasanya lezat dan digemari konsumen. Kalau demikian halnya yang akan memperoleh keuntungan tidak saja peternak, karena memperoleh harga yangcukup tinggi, tetapi juga penggemarnya akan bertambah ketagihan. Dengan menyikapi hat diatas bagaimana kiat-kiat beternak domba yang gemuk?.
Menurut Sumoprastowo (1987) sebenarnya hat itu tidak begitu sulit asal kita memahami cara penggemukan yang benar. Kiat pemilihan bibit / bakalan apabila akan menggemukan domba yang berasal dari pembelian, pilihlah domba yang : 1) kerangkanya besar dan luas, tetapi agak kurus dan 2) umurnya masih muda dan sehat badannya. Jika pemilihan itu berhasil, maka kita telah berada pada jalan yang mendatangkan keuntungan ganda.
Seperti yang kita ketahui bahwa Domba memiliki umur pada waktu tertentu yang terbaik dalam pertambahan bobot badan yaitu 4-12 bulan. Kita dapat mengetahui umur ternak tersebut dari catatan kelahiran/ registrasi dari Domba tersebut. Tetapi di indonesia jarang kita temukan ternak yang memiliki recording, maka untuk mengetahuinya kita dapat menduganya dari melihat kondisi gigi ternak domba tersebut.



Kondisi Gigi Seri
Kondisi Gigi Seri
Gigi seri susu sudah tumbuh semua
Kurang dari 1 Tahun
2 Gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
1-2 tahun
4 Gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
2-3 tahun
6 Gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
3-4 tahun
8 Gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
4-5 tahun
Gigi seri tetap sudah mengalami
keausan atau mulai tanggal
Diatas 5 tahun

PBBH pada umur 4-12 bulan bisa dicapai 0,3 kg per hari, tetapi perlu kita ketahui dalam melakukan usaha penggemukan waktu yang diperlukan tidak boleh lebih dari 4 bulan atau sekitar 120 hari. Karena ini adalah cara untuk memperoleh keuntungan, dan satu hal lagi yang perlu kita ketahui untuk mendapatkan harga yang tinggi kita harus mengetahui kapan dilaksanakannya Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari Idul Fitri tidak ada persyaratan khusus bagi domba yang dipotong tetapi pada Idul Adha domba yang dipotong adalah domba jantan dewasa yang telah berumur setahun atau telah memiliki sepasang gigi tetap. Untuk mendapatkan harga tinggi ini maka diperlukan perencanaan yang matang dan pemilihan bakalan yang sesuai dengan umurnya.

Dalam memilih domba bakalan, pilihlah domba yang tidak gemuk atau agak kurus, tetapi dalam kondisi sehat. Selain harganya murah, domba yang kurus juga diharapkan akan memperlihatkan compensatory growtth (pertumbuhan kompeensasi) sehingga konversi pakannya rendah. Dengan kata lain, biaya pakan yang diperlukan untuk setiap satuan pertambahan bobot badan murah sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih tinggi.
Seleksi yang mungkin dilakukan adalah melalui seleksi individu dengan melihat ciri-ciri fisik. Dalam hal ini, seleksi berdasarkan catatan silsilah atau keturunan tidak dapat dilakukan, kcuali jika pembibitan dilakukan sendiri. Idealnya, domba yang akan digemukkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut
No
Bagian Tubuh
Karakteristik
       1  
Kepala
a.       Tidak terlalu panjang
b.      Dari depan terlihat besar dan lebar
c.       Mulut besar dan lebar
d.      Bertanduk sedang
e.       Daun telinga panjang
f.       Mata tidak rabun atau buta.  
        2
Badan
a.       Badan panjang dan lebar
b.      Punggung rata, lurus dan lebar
c.       Bentuk perut normal, tidak buncit
d.      Bentuk dada lebar dan dalam
e.       Tulang iga (dada) terlihat lebar
f.       Bagian depan sampai belakang terlihat rata
g.      Bentuk badan tidak runcing
h.      Berat badan berkisar 15 – 25 kg
         3
Pantat
a.       Dari belakang terlihat lebar
b.      Tidak runcing
         4
Kaki
a.       Kaki kokoh, lurus dan kuat
b.      Terlihat tonjolan tulang yang besar pada kaki
c.       Kaki kuat dan normal, tidak berbentuk X atau O
d.      Bila berjalan, kaki terlihat bagus
         5
Bulu/wool
a.       Halus, tidak kasar dan tidak gembel
b.      Warna bulu putih polos
           6
Gigi
a.       Jumlah gigi dipilih yang lengkap, rahang attas dan rahang bawah rata. Tujuannya agar ternak dapat memamah biak dengan baik
b.      Belum ada yang tanggal
            7
Jenis Kelamin
a.       Pilih bakalan domba jantan karena pasarnya lebih luas. Domba betina tidak dapat diterima oleh pasar kurban. Hanya sebagian kecil pasar aqiqah yang mau menerima domba betina.
b.      Pertumbuhan domba jantan lebih cepat dari domba betina

Jenis domba yang dipilih sebagai bakalan untuk digemukkan sebaiknya disesuaikan deengan selera pasar yang akan membeli produk kita. Jenis domba yang banyak digemukkan di Indonesia adalah domba ekor gemuk (DEG) dan domba ekor tipis (DET). Terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing antarra DEG dan DET seperi yang tertuang dalam tabel bi bawah ini
No
Parameter
Domba Ekor Tipis
Domba Ekor Gemuk
      1.       
ADG (Average Daily Gain)
Reelatif lambat, yaitu 52,63 g/ekor/hari dengan ADG terbaik 126 g/ekor/hari
Relatif lebih cepat, yaitu 155 g/ekor/hari
      2.       
Tingkah laku di kandang
Relatif lebih agreesif, terutama domba garut serta lebih suka beradu dan menghancurkan kandang
Relatif lebih teenang, lebih suka makan dan tidur
      3.       
Perlemakan
Perlemakan hanya tersebar di permukaan daging atau di bawah kulit
Lemak terbanyak di ekor. Perlemakan terseebar di permukaan daging shingga membentuk lapis lemak-daging-lemak
      4.       
Pressentase Karkas
Relatif lebih rendah karena pertumbuhannya lebih lambat sehingga bobot potongnya lebih rendah. Namun, jika dipotong pada bobot dan kondisi tubuh sama dengan DEG maka diperoleh presentase karkas yang tidak kalah. Hasil penelitian dengan pakan 100% konsentrat dan lama penggemukan 2 bulan diperoleh karkas 50.47%
Relatif lebih tinggi karena pertumbuhannya lebih cepat sehingga bobot potongnya lebih tinggi. Domba dengan kondisi gemuk dengan bobot badan 25 kg ke atas, presentase karkasnya tidak kurang dari 50%
      5.       
Bahan makanan
Relatif lebih sesuai untuk massakan gule, sop, semur dan masakan berkuah lainnya
Relatif lebih sesuai untuk sate dan masakan lain yang dibakar karena lemaknya lebih banyak sehingga baunya harum dan rasanya empuk.

1 comment:

Kelembagaan Petani

1.         Kelembagaan petani dancakupanya (Permentan NO. 67 Tahun 2016) A.     Kelembagaan Petani adalah lembaga yang ditumbuhkemba...