A. Pengertian
Participatory Rural Apprasial
Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman
Partisipatif Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang
memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan
dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata. Metode
dan pendekatan ini semakin meluas dan diakui kegunaannya ketika paradigma
pembangunan berkelanjutan mulai dipakai sebagai landasan pembangunan di
negara-negara sedang berkembang. Dalam
paradigma pembangunan berkelanjutan, manusia ditempatkan sebagai inti
dalam proses pembangunan. Manusia dalam proses pembangunan tidak hanya
sebagai penonton tetapi mereka harus secara aktif ikut serta dalam perencanaa,
pelaksanaan, pengawasan dan menikmati hasil pembangunan. Metode dan
pendekatan yang tampaknya sesuai dengan tuntutan paradigma itu adalah metode
dan pendekatan yang partisipatif.
B.
Tujuan
PRA (Participatory Rural Appraisal )
Pada intinya PRA adalah
sekelompok pendekatan atau metode yang memungkinkan masyarakat desa untuk
saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka tentang
kondisi dan kehidupan desa, serta membuat rencana dan tindakan nyata (Chambers,
1996). Beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam metode PRA anatar
lain adalah : saliang belajar dan berbagi pengalaman, keterlibatan semua
anggota kelompok dan informasi, orang luar sebagai fasilitator, konsep
triangulasi, serta optimalisasi hasil, orientasi praktis dan keberlanjutan
program (Rochdyanto, 2000). Metode tersebut dipandang telah memiliki
teknis-teknis yang dijabarkan cukup operasional dengan konsep bahwa
keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam seluruh kegiatan.
Pendekatan PRA memang bercita-cita menjadikan masyarakatmenjadi peneliti,
perencana, dan pelaksana pembangunan dan bukan sekedar obyek pembangunan.
Tekanan aspek penelitian bukan pada validitas data yang diperoleh, namun pada
nilai praktis untuk pengembangan program itu sendiri.
Penerapan pendekatan dan teknik PRA dapat
memberi peluang yang lebih besar dan lebih terarah untuk melibatkan
masyarakat. Selain itu melalui pendekatan PRA akan dapat dicapai
kesesuaian dan ketepatgunaan program dengan kebutuhan masyarakat sehingga
keberlanjutan (sustainability) program dapat terjamin.
C.
Cara Menggunakan PRA (Participatory Rural Appraisal )
1. Secondary
Data Review (SDR) – Review Data Sekunder. Merupakan cara mengumpulkan
sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun yang belum disebarkan.
Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah yang telah ada
sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan.
2. Direct
Observation – Observasi Langsung. Direct Observation adalah kegiatan
observasi langsung pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses,
hubungan-hubungan masyarakat dan mencatatnya. Tujuan dari teknik ini adalah
untuk melakukan cross-check terhadap jawaban-jawaban masyarakat.
3. Semi-Structured
Interviewing (SSI) – Wawancara Semi Terstruktur. Teknik ini adalah
wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang hanya merupakan
panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama interview
dilaksanakan. SSI dapat dilakukan bersama individu yang dianggap mewakili
informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak, pemuda, petani, pejabat lokal.
4. Focus
Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini berupa diskusi
antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara
mendalam. Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah tertentu
dengan lebih rinci.
No comments:
Post a Comment