Perkembangan ayam kampung di Indonesia sangat pesat dan telah
banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha
untuk memanfaatkan pekarangan yang kosong, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan
pendapatan.
Pada umumnya
ayam buras atau bukan ras adalah sebutan lain bagi ayam kampung yang dipelihara
secara ekstensif (tradisional), yaitu dengan cara ayam dilepas pada pagi hari
dan akan kembali pada sore atau malam hari tanpa disediakan makan dan minum
oleh peternak atau pemelihara secara rutin. Selain dipelihara secara ekstensif,
pemeliharaan ayam kampung juga dilakukan dengan cara semi intensif yaitu
kombinasi dari cara ekstensif dan intensif. Cara intensif yaitu ayam
dikandangkan sepanjang hari dan segala sesuatu kebutuhan ayam ditanggung oleh
peternak atau pemelihara.
Dikarenakan
sebagian besar pemeliharaan ayam kampung di lakukan secara ekstensif atau
tradisional, produksi telur ayam kampung sangat rendah yaitu kurang lebih 60
butir per ekor per tahun. Berat badan ayam kampung relatif kecil dan ringan.
Berat pejantan tidak lebih dari 1.9 kilogram dan berat betina kurang lebih 1.2
sampai 1.5 kilogram, maka pemeliharaan ayam kampung ini perlu di intensifkan
agar dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat mencegah wabah
penyakit. Apabila ayam kampung dipelihara secara ekstensif maka peternak atau pemelihara
tidak tahu aktifitas apa yang dilakukan oleh ayam kampung, apakah tempat makan
ayam kampung terdapat bibit-bibit penyakit atau tidak apabila makanan ayam
kampung telah terkontaminasi dengan penyakit atau bakteri jahat maka ayam
kampung bisa sakit kemudian mati mendadak sehingga peternak atau pemelihara
mengalami kerugian.
Selain
memiliki kerugian, pemeliharaan ayam kampung secara ekstensif juga memiliki
kelebihan salah satunya ayam menjadi lebih sehat dan bugar dikarenakan
sepanjang hari ayam kampung bergerak, berjalan, maupun berlari saat
beraktifitas, sehingga otot-otot pada tubuh ayam kampung dapat berkontraksi dan
berelaksasi secara lebih.
Selain dapat meningkatkan produksi
telur dan daging serta dapat dapat mencegah wabah penyakit bagi ayam kampung,
pemeliharaan ayam kampung secara intensif juga dapat memudahkan tata laksana
pemeliharaan, serta dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di
luar sana di tempat aktifitas ayam kampung, misalnya hilang dicuri orang,
hilang karena mati, dimangsa hewan liar ataupun mati karena makan makanan
(biji-bijian) yang beracun ataupun hal-hal lain yang dapat merugikan peternak
atau pemelihara.
Ada beberapa
manfaat yang di peroleh dari beternak ayam kampung (Buras) diantaranya adalah
Mendapatkan kepuasan diri atau kesenangan, menambah penghasilan karena ayam
kampung sangat digemari oleh masyarakat dan harganya relatif tinggi, sebagai
pengisi waktu luang serta sebagai tabungan jika sewaktu-waktu butuh uang ayam
dapat dijual. Manfaat lain dari beternak ayam kampung adalah kotorannya.
Kotoran ayam sangat bagus digunakan untuk pupuk organik bagi tanaman.
Selain itu,
ayam kampung ada yang dipelihara sebagai ayam hias, ayam Bekisar dan ayam Pelung
dipelihara karena suara berkokoknya bagus dan indah. Sedangkan ayam Kedu, Ayam Cemani
dan ayam Kate dipelihara karena warna bulu,
bentuk tubuhnya bagus, indah dan memiliki nilai cultural tinggi.
Setelah
mengetahui kekurangan pemeliharaan ayam kampung secara ekstensif dan kelebihan
pemeliharaan ayam kampung secara intensif, keberhasilan beternak ayam kampung
juga dipengaruhi oleh si peternak atau pemelihara itu sendiri, walaupun
pemeliharaan ayam kampung hanya sekedar untuk hobi, kesenangan atau
memanfaatkan pekarangan, peternak atau pemelihara juga harus bisa memanajemen
pemeliharaan ayam kampung meskipun secara sederhana misalnya mencatat kapan
pembelian atau mulai pemeliharaan ayam kampung, pemberian pakan yang sesuai
takaran apabila dipelihara secara intensif, pembersihan kandang atau tempat
yang biasanya digunakan oleh ayam kampung tidur pada waktu malam hari,
pemberian vaksin agar ayam kampung kebal dari serangan penyakit, serta pandangan
ke depan tentang apa yang ingin dimanfaatkan dari ayam kampung tersebut apakah
akan disembelih dan dagingnya dimakan sekeluarga atau akan dijual atau untuk
tabungan dan sebagainya.