First

Thursday, November 1, 2018

Klasifikasi Bahan Pakan



PENGELOMPOKAN BAHAN PAKAN


Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang sebagian dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.syarat bahan dikatakan bahan pakan karena bahan tersebut mengandung kalori, karbihidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing - masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik.
Nomenklatur internasional merupakan pemberian nama pada tumbuhan. Nomenklatur internasional membagi  bahan pakan menjadi 8 kelas, yaitu:
1.        Pakan Berserat
Pakan yang memiliki kandungan serat kasar > 18%. Beberapa contoh bahan pakan yang termasuk pakan berserat dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Bahan Pakan Berserat
Bahan
BK
Abu
PK
Lemak
SK
Beta-N
Ca
P
Pucuk Tebu
21.42
-
5.57
0.0
29.04
-
-
-
Klobot Jagung
42.56
-
3.40

23.32
-
-
-
Rumput Lapangan
21.8
-
6.7
1.8
34.2
-
-
-
Rumput Gajah Brama
22.1
-
13.2
3.5
34.1
-
-
-
Rumput Setaria
24
-
12.7
2
35
-
-
-
Batang Pisang
7.5
-
5.9
2.2
26.6
-
-
-
Daun Pisang
23.3
-
16.6
1.5
23
-
-
-
Pucuk Tebu
21.42
-
5.57
0.0
29.04
-
-
-
Daun Lantoro
24.8
-
24.2
3.7
21.5
-
-
-
Daun Kacang Tanah
22.8
-
13.8
4.9
25.2
-
-
-
Daun Kedelai
22.6
-
16.2
3.7
27.4
-
-
-
Daun Jagung
21
-
9.9
1.8
27.4
-
-
-
Jerami Padi
87.5
-
4.2
1.5
32.5
-
-
-
Daun Jati
80.00
-
10.00
4.5
20.00
-
-
-
Rumput Rhodes
25.8
9.54
6.84
1.73
38.2
43.7
0.43
0.24
Rumput benggala
26.0
10.6
4.9
2.3
39.4
42.8
0.38
0.31
Rumput gajah
28.0
10.0
4.6
2.1
38.2
45.0
0.12
0.18
Rumput signal
27.5
7.07
9.83
2.36
28.9
51.8
0.24
0.18
Alang-alang
50.0
10.0
5.4
1.0
35.4
48.2
0.13
0.09
Rumput lapang
23.5
14.3
8.82
1.46
32.5
42.8
0.40
0.25
Kacang Sentro
24.0
9.43
16.8
4.04
33.2
36.5
1.20
0.38
Kacang Asu
29.4
8.81
15.8
3.24
33.7
38.4
1.21
0.23
Kacang Stilo
21.4
8.86
15.6
2.09
31.8
41.6
1.16
0.42
Kacang Bulu
25.0
10.2
19.2
2.9
33.1
34.7
1.88
0.37
Kaliandra
36.0
5.9
25.0
2.48
19.8
47.2
0.77
0.35
Lamtoro
25.4
7.6
24.3
3.68
22.1
42.2
1.68
0.22
Dedak Kasar
89.6
15.87
6.53
2.36
29.81
34.89
0.14
0.60
Kulit Buah Coklat
93.47
11.63
8.01
1.28
40.08
38.49
0.58
0.18
Kulit Biji Coklat
88.10
7.57
16.16
8.36
20.94
46.80
0.34
0.39
Lumpur Sawit
90.5
8.56
8.56
24.10
32.40
2.10
-
-
Bungkil Sawit
88.32
15.83
15.83
2.94
33.01
43.21
0.40
0.71
Serat Sawit
91.45
7.02
7.02
14.67
36.14
35.18
0.48
0.18
Pucuk Tebu
24.77
5.47
5.47
1.37
37.90
45.06
0.47
0.34
Baggase
87.1
1.45
1.45
0.70
48.00
44.55
0.09
0.08
Jerami jagung
-
8.42
4.77
1.06
30.53
55.82
-
-
Jerami padi
-
19.97
4.51
1.51
28.79
45.21
-
-
Jerami kacang tanah
-
18.69
11.06
1.80
29.92
38.21
-
-
Jerami kedelai
-
7.56
10.56
2.82
36.28
42.8
-
-
Biji Kapuk
90.73
6.94
31.37
5.83
31.81
32.42
0.4
0.87
Isi Rumen
-
11
17.6
2.1
28
41.4
0.79
0.67
a.       Hijauan Kering (Roughage)
Semua hijauan pakan dan limbah pertanian yang dipotong dan dikeringkan yang mengandung serat kasar lebih dari 18% atau mengandung 35% dinding sel (berdasarkan bahan kering). Hijauan ini rendah kandungan energinya karena tingginya kandungan dinding sel. Contoh: Hay Jerami Padi
b.      Hijauan Segar (Pastura)
Kelompok ini terdiri dari hijauan yang dipotong atau yang ditanam pada padang penggembalaan dalam keadaan segar (kandungan airnya tinggi). Contoh, rumput/hijauan segar lainnya yang baru di potong, padang rumput, dan sebagainya.
c.       Hijauan Awetan (Silage)
Hasil pengawetan hijauan dalam bentuk segar dengan cara menurunkan pH selama penyimpanan. Bahan pakan pada kelas ini yaitu semua bahan pakan yang dipotong dan dicacah dan difermentasikan. Contoh: Silase daun nangka, silase rumput odot.
2.        Sumber Protein
Bahan pakan yang memiliki kandungan protein kasar > 20% dan serat kasar < 18% yang terdapat pada hewan maupun tumbuhan misalnya, bahan pakan yang berasal dari hewan (termasuk bahan yang disilase), bungkil-bungkilan dan beberapa bahan lain. Contoh bahan pakan sumber protein dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Bahan Pakan Sumber Protein
Bahan
BK
Abu
PK
Lemak
SK
Beta-N
Ca
P
Daun singkong
21.6
-
24.1
22.2
4.70
-
-
-
Daun kol luar
9.9
-
29.2
3.3
12.90
-
-
-
Turi
28.3
-
29.2
3.4
17.20
-
-
-
Bungkil kedelai
88.0
6.97
47.12
3.80
8.69
33.29
0.27
0.68
Bungkil kacang tanah
89.2
5.51
35.78
11.13
7.42
33.29
0.29
0.52
Ampas kecap
12.0
12.00
29.31
17.79
6.35
20.55
0.46
0.43
Tepung daging
88.5
27.73
61.13
11.75
2.71
0.68
-
-
Tepung darah
90
4
85
1.6
1
8.4
-
-
Tepung ikan impor
-
-
62
17
-
-
-
-
Tepung ikan lokal
-
23.04
62.79
10.15
2.58
5.64
5.37
2.77
Tepung udang
-
30.22
55.51
9.38
1.73
3.57
5.24
2.54
Bungkil jagung
88.06
11.10
21.89
0.33
8.9
53.10
0.06
2.18
Biji Kecipir

3.3
29.8
15
16.1
23.9


Bungkil Biji Kapas
90
7.39
45.625
8.8
8.6
30.35
0.2
1.28
Tepung Limbah Kodok
-
18.33
67.7
10.84
0.61
2.18
5.14
2.84
Tepung Bekicot
92.5
-
56.1
-
0.08
-
2
8
Keong mas
92.49
9.03
30.68
3.2
2.45
24.32
7.5
0.97
Cacing Tanah
92.63
8.76
56.44
7.84
1.58
17.98
0.48
0.87
3.        Sumber Energi
Bahan makanan dapat dikatakan sebagai sumber energi bila pada bahan makanan itu unsur nutrisi terbesar yang dikandungnya adalah energi dan unsur lainnya kecil atau bersifat melengkapinya saja. Bahan makanan sumber energi berasal dari biji- bijian dan limbah prosesing bijian itu. Termasuk kelompok ini adalah bahan – bahan dengan protein kasar dengan kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari 18% atau dinding sel kurang dari 35% . Contoh bahan pakan sumber Energi dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3. Bahan Pakan Sumber Energi
Bahan
BK
Abu
PK
Lemak
SK
Beta-N
Ca
P
Rumput Kudzu
31.0
7.01
7.5
2.23
6.9
36.3
0.7
0.19
Gamal
27.0
9.7
19.1
3.0
18.0
50.2
0.67
0.19
Jagung
88.0
2.41
10.82
5.89
3.37
77.49
0.05
0.31
Dedak halus
88.2
12.28
9.80
4.81
15.86
45.80
0.09
1.09
Bekatul
88.2
10.04
11.37
7.03
8.24
52.04
0.07
1.06
Menir
89.2
3.00
7.31
1.70
4.07
72.87
0.03
2.23
Shorgum
89.0
2.40
11.00
3.40
2.08
81.10
0.03
2.23
Pollard
88.0
3.60
16.90
4.10
7.40
67.60
0.09
0.75
Ampas Tahu
11.0
11.04
3.26
26.81
7.79
43.93
0.47
0.18
Ampas Bir
23.7
23.70
5.81
9.80
14.60
34.86
0.18
0.48
Ubi kayu
35
2.3
2.9
0.7
4.9
89.2
0.18
0.09
Onggok
83.8
1.3
7.8
0.4
14.9
81.6
0.2
0.05
Ubi jalar
31
3.6
5
1.3
6
84.1
0.09
0.13
Jerami ubi jalar
16.3
16.1
19.2
2.6
16.2
45.9
0.44
0.55
Bungkil Kelapa
88.5
6.36
18.58
12.55
15.38
37.26
0.08
0.52
Tetes
82.4
3.95
3.95
0.29
0.40
84.40
0.89
0.14
Pengolahan Nanas
89.6
4.5
4.5
15.8
1.60
63.9
-
-
4.        Sumber Mineral
Sumber mineral adalah segala bahan yang mengandung cukup banyak mineral dan fosfor. Bahan pakan yang masuk dalam kelas ini, bahan-bahan tersebut antara lain adalah premik, tepung batu, tepung tulang dan ultra mineral. Selain itu sumber mineral antar lain adalah tepung tulang dan bahan-bahan hasil pertambangan. Selain itu juga mengandung kalsiun dan fosfor, dimana sangat dibutuhkan oleh ternak untukpertumbuhan dan pembentukan tulang. Bilamana ternak kekurangan akan kalsium dan fosfor ini, maka ternak pertumbuhan ternak akan terganggu. Bahwa Kalsium dan fosfor merupakan unsur mikro yang penting karena beberapa alasan yaitu kalsium dibutuhkan ternak untuk perumbuhan dan pembentukan tulang, tubuh ternak tersusun atas 70%-80% Ca dan P, kalsium dan fosfor diperlukan sebagai sumber mineral. Apabila kekurangan Ca dan P maka efek yang terjadi pada ternak adalah pertumbuhan terhambat, produksi telur dan daging menurun serta tulang mudah patah.  Beberapa bahan pakan sumber mineral dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Bahan Pakan Sumber Mineral
Bahan
Ca
P
Kalsium Karbonat (CaCO3)
40
-
- Monokalsium phosphat (CaH4(PO4)2H2O)
16.9
24.6
Dikalsium phosphat (CaHPO4.2H2O)
23.3
18
Trikalsium phosphat
38.8
20
Kulit kerang
37-39
-
Tepung tulang arang
27
13
Tepung tulang kukus
24
12
5.        Sumber Vitamin
Merupakan bahan pakan yang cukup banyak mengandung vitamin. Tidak ada satupun bahan pakan yang masuk dalam kelas ini, sehingga vitamin banyak terdapat pada hijauan. Sumber vitamin yang dimaksudkan disini termasuk ensilasi dan ragi. Pemberian vitamin atau bahan pakan yang mengandung vitamin yang kurang akan menyebabkan ternak mudah terserang penyakit. Apabila kebutuhan vitamin tidak terpenuhi pada ternak, maka akan timbul penyakit defisiensi vitamin. Vitamin ada dua jenis yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang tidak larut dalam air. Beberapa bahan pakan sumber masing-masing vitamin dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5. Bahan Pakan yang Mengandung Vitamin
Vitamin
Bahan
A
minyak ikan
minyak hati
lemak susu
kuning telur
D
hati
minyak ikan
kulit hewan
E
gandum
jagung
padi
kedelai
hay
pastura
K
butir-butiran
tepung ikan
hay
bungkil kedelai
Biotin
kecambah jelei
bungkil kapas
bungkil kedelai
kedelai
dedak gandum
whey
shorgum
Choline
tepung biji lobak
terung
bungkil kedelai
tepung ikan
tepung daging dan tulang
butir-butiran
bungkil kapas

Folacin
Bungkil kapas
bungkil kedelai
gandum
tepung daging
tepung ikan
whey
Inositol
tepung hati
butir-butiran
tetes
tepung daging
limbah jeruk strun
leguminosa
susu
Niacin
dedak padi
tepung ikan
tepung hati
gandum
susu
B3
tetes
susu
tepung hati
bungkil kacang tanah
dedak padi
pollard
Para Amino Benzoic Acid
tetes
telur
tepung ikan
tepung ikan
tepung hati
bungkil kacang tanah
bungkil kedelai
B2
Susu
tepung hati
limbah unggas
rumput muda
B1
Butir-butiran

B6
tepung hewan
bungkil kedele
gandum
B12
asal hewan
asal ikan
C
Ampas jeruk sitrun
hati
hijauan segar
ubi jalar
6.        Pakan Tambahan (Feed Aditive)
Feed Additive adalah bahan yang ditambahkan kedalam ransum dengan jumlah sedikit dengan tujuan tertentu Purbowati dan Rianto (2005) menyatakan bahwa bahan pakan yang masuk dalam kelas ini meliputi antibiotik, hormon dan obat-obatan. Adapun hubungan antara bahan pakan dengan bahan additive ini adalah bahwasanya bahan additive digunakan untuk meningkatkan kualitas produk. Alamsyah (2005) menyatakan bahwa beberapa informasi penting untuk bahan tambahan atau additive sehubungan dengan pengolaan pakan ternak adalah bahan additive diberikan atau ditambahkan ke dalam pakan dalam jumlah sedikit, bahanadditive ini diperlukan agar produksi pakan optimal.
Menurut Widodo (2002) fungsi feed additive adalah untuk memperbaiki pakan, meningkatkan efisiensi pakan dan perbaikan kualitas produksi ternak. Berdasarkan aktivitas dan cara kerjanya feed additive dapat dikelompokan menjadi :
a.         Feed additive untuk meningkatkan seleksi dan konsumsi pakan yang dibagi menjadi dua macam yaitu untuk perekat pellet (pellet binder) contohnya adalah lignin sulfonat, sesulosa ester, natrium benzoat dan kondensasi urea formaldehida. Lainnya adalah untuk flavouring agen (penambah rasa dan warna pada pakan) yang contohnya adalah pemanis, garam dan pewarna.
b.        Feed additive untuk membantu proses pencernaan dan absorpsi zat makanan. Contohnya antara lain antibiotika, enzim, dan senyawa arsen. Antibiotika untuk membantu pertumbuhan mikro organisme yang mensintesis zat-zat makanan dan menghalangi pertumbuhan mikro organisme yang patogen, di samping juga dapat membunuh mikro organisme yang berbahaya di saluran pencernaan dan menghancurkan mikro organisme Fungsi enzim adalah untuk mempercepat proses pencernaan zat makanan dalam saluran pencernaan. Sedangkan fungsi senyawa arsen adalah untuk menghambat pertumbuhan mikro flora intestinal yang menghambat proses pencernaan zat-zat makanan.
c.         Feed additive untuk membantu proses metabolisme. Sebagai contoh adalah hormon dan zat penenang. Hormon digunakan lewat suntikan atau ditambahkan dalam pakan. Hormon yang umum digunakan adalah estrogen, stilbesterol dan dietil stilbesterol. Zat penenang bekerja dengan menekan syaraf pusat sehingga pergerakan unggas menjadi lebih lambat. Contoh zat penenang antara lain adalah aspirin, resperpin dan hidroksinin.
d.        Feed additive untuk pencegahan penyakit dan kesehatan ternak. Contohnya adalah bahan pengawet dan anti oksidan. Fungsi bahan pengawet adalah untuk meningkatkan daya simpan pakan, memperbaiki daya cerna pakan, menghambat aktivitas mikro organisme yang dapat merusak pakan dan meningkatkan konversi pakan. Contoh bahan pengawet adalah asam propionat dan natrium benzoat. Anti oksidan berfungsi untuk menghindari oksidasi. Contoh anti oksidan adalah hidroksi toluena yang mengandung butil, hidroksi anisol yang mengandung butil, non dihidro gualaretic, vitamin E, antibiotika, preparat sulfa dan senyawa halquinol.
e.         Feed additive untuk memperbaiki kualitas produksi. Contohnya antara lain adalah hormon, enzim dan premiks.

No comments:

Post a Comment

Kelembagaan Petani

1.         Kelembagaan petani dancakupanya (Permentan NO. 67 Tahun 2016) A.     Kelembagaan Petani adalah lembaga yang ditumbuhkemba...