First

Thursday, November 1, 2018

Laporan Praktikum Uji Kadar Air Pakan Hijauan (Indigofera)

LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KADAR AIR PAKAN
Waktu
:  Selasa, 09 Oktober 2018
Tempat
: Laboratorium Nutrisi dan Pakan Polbangtan Yogyakarta-Magelang

1.        Pokok Bahasan
Uji Kadar Air Pakan Hijauan
2.        Teori
a.        Bahan Pakan
Bahan pakan atau dulu disebut bahan makanan ternak (feed) adalah segala sesuatu yang dapat dimakan, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya, tanpa mengganggu kesehatan pemakannya, dan bermanfaat bagi pemakannya (Utomo et al., 2008).
Bahan pakan dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu air dan bahan kering. Bahan kering dibagi menjadi bahan organik dan bahan anorganik. Bahan organik terdiri dari karbohidrat, lipida, protein dan vitamin. Bahan organik hanya terdiri mineral (Tillman et al., 1998).
b.        Indigofera
Indigofera zollingeriana adalah legume yang dapat digunakan sebagai pakan ternak dan relatif baru dikembangkan di Indonesia. Tanaman ini memiliki kandungan protein kasar yang tinggi setara dengan alfafa (25-23), kandungan mineral yang tinggi ideal bagi ternak perah, struktur serat yang baik dan nilai kecernaan yang tinggi bagi ternak ruminansia. Meskipun Indigofera tergolong tanaman yang baik sebagai sumber bahan baku pakan berkualitas, namun peternak belum banyak memanfaatkan hijauan tanaman ini karena masih terbatas ketersediaanya akibat belum banyak diproduksi (Abdullah et al., 2010).
c.         Kadar Air
Kadar air dalam suatu bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan pangan tersebut. Apabila kadar air bahan pangan tersebut tidak memenuhi syarat makabahan pangan tersebut akan mengalami perubahan fisik dan kimiawi yang ditandai dengan tumbuhnya mikroorganisme pada makanan sehingga bahan pangan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.penentuan kadar air dari suatubahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan dan pendisribusian mendapat penanganan yang tepat.Dengan memanaskan suatu bahan pangan dengan suhu tertentu maka air dalam bahan pangan tersebut akan menguap dan berat bahan pangan akan konstan. Berkurangnya berat bahan pangan tersebut berati banyaknya air yang terkandung dalam bahan pangan tersebut (Saputra, 2015).
d.        Penentuan Kadar Air
Penentuan kadar air berguna untuk mengetahui ketahanan suatu bahan dalam penyimpanannya dan merupakan cara penanganan yang baik bagi suatu bahan untuk menghindari pengaruh aktifitas mikroba. Jumlah kadar air yang rendah membuat bahan akan lebih tahan disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama (Malangi, 2015).Penentuan kadar air dilakukan dengan memasukkan sampel dalam oven pada suhu 105˚C selama 3 jam. Kemudian berat sampel ditimbang kadar air dalam bahan dapat dihitungan dengan rumus :
% kadar air = berat awal - berat akhir  x 100%
                                   berat awal
e.         Alat dan Bahan
a.         Alat
1)      Oven
2)      Timbangan Digital
3)      Timbangan Duduk
4)      Nampan
5)      Pisau 
b.        Bahan
1)      Indigofera
2)      Koran
3)      Amplop
f.         Organisasi
Kegiatan Praktikum dilakukan berkelompok dengan laporan secara individu.
g.        Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan pengujian kadar air dalam bahan pakan indigofera dibagi menjadi dua metode. Metode pertama dengan menggunakan panas sinar matahari. Metode kedua dipanaskan dengan menggunakan oven.
1)        Metode pelaksanaan dengan sinar matahari :
a)        Mempersiapkan alat dan bahan
b)        Indigofera di timbang dengan berat 1 kg
c)        Meletakan indogofera pada nampan
d)       Menaruh pada tempat yang terpapar sinar matahari
e)        Membalik agar indogofera kering hingga merata
f)         Indigofera di timbang setelah kering
2)        Metode pelaksanaan dengan oven :
a)        Mempersiapkan alat dan bahan
b)        Mencacah indigofera
c)        Menimbang dengan berat masing-masing 100 gram
d)       Memasukan dalam wadah kertas
e)        Memasukan dalam oven sampai kering
f)         Indigofera ditimbang setelah kering
g)        Pustaka
Abdullah, L., dan Suharlina. 2010. Herbage yield and quality of two vegetative parts of Indigofera at different times of first regrowth defoliation. Jurnal Media Peternakan. 33 (1): 44-49.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawiro Kusuma, dan S. Lebdosoekoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Utomo R., Subur P.S.B., Ali A., Cuk T.N. 2008. Buku Ajar Bahan Pakan dan Formulasi Ransum. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Saputra,A. 2015. perancangan simulator pengovenan pakan ternakmenggunakan sensor suhu dan kelembaban berbasis Microkontroler atmega 128 Simposium Nasional Rapi vol. 14 (1).
Malangngi, L.P. 2012. penentuan kandungan tanin dan uji aktifits antioksidanEkstrak biji buah Alpukat (persea americana mill) JURNAL MIPA UNSRAT vol. 1 (1) : 5-10.
h)       Hasil Praktikum
Kadar air dalam daun indigofera dapat diketahui dengan cara pengeringan, pengeringan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan sinar matahari dan dengan oven. Total berat daun Indigofera yang dikeringkan dalam kegiatan praktikum sebanyak 1.200 gr yang dikeringkan dengan dua metode yaitu 1.000 gr dikeringkan dengan sinar matahari, 100 gr dikeringkan dengan oven dan 100 gr lagi dikeringkan dengan oven yang digunakan untuk perbandingan. Perhitungan kadar air dapat dilihat sebagai berikut :
1)        Pengeringan dengan Sinar Matahari
Pengeringan dengan sinar matahari atau dapat disebut pengeringan secara manual dilakukan dengan menjemur daun indigofera dibawah sinar matahari yang dilakukan hingga daun kering atau sekiranya daun sudah tidak berair atau basah. Daun indigofera yang dikeringan dengan sinar matahari seberat1.000 gr dan berat daun indigofera setelah dikeringkan seerat 400 gr.
Kadar Air = 1.000 gr – 400 gr x100 %
                    1.000 gr
    
          =  600 gr x 100 %
        1.000 gr
     = 60 %
Bahan Kering = 100 % - kadar air
= 100 % - 60 %
= 40 %
Jadi, berdasarkan hasil praktikum di atas dapat diketahui bahwa kadar air indigofera adalah 60% dengan bahan kering sebesar 40%. 
2)        Pengeringan dengan Oven
Pengeringan dengan oven dilakukan dengan memasukkan daun indigofera yang telah ditimbang ke dalam amplop yang kemudian dikeringkan atau dimasukkan kedalam oven. Dalam kegiatan praktikum ini pengeringan dengan oven dilakukan selama 4,5 jam atau dilakukan hingga daun kering atau sekiranya daun sudah tidak berair atau basah. Daun indigofera yang dikeringan dengan oven ada dua bagian yang bertujuan untuk membandingkan sehingga dapat mengetahui hasil yang lebih akurat. Masing – masing amplop yang digunakan diberi kode yaitu (A) dan (B) yang bertujuan agar tidak tertukar serta dilakukan menimbang berat amplop. Perhitungan kadar air sebagai berikut :
(A)   Berat Daun Indigofera     = 100 gr
Berat Amplop                  = 7,8 gr
Berat keseluruhan            = 107,8 gr
Berat kering                     = 29,4 gr
Kadar Air = 107,8 gr – 29,4 gr x 100 %
                             107,8 gr

                 = 78,4 gr x 100%
                   107,8 gr
                
                 = 72,7 %
Bahan Kering       = 100 % - kadar air

                             = 100 % - 72,7 %

                             = 27,3 %
                            
(B)    Berat Daun Indigofera     = 100 gr
Berat Amplop                  = 8,6 gr
Berat keseluruhan            = 108,6 gr
Berat kering                     = 30,4 gr

Kadar Air        = 108,6 gr – 30,4 gr x 100 %
                             108,6 gr

                 = 78,2 gr x 100%
                   108,6 gr
                
                 = 72 %

Bahan Kering  = 100 % - kadar air

                             = 100 % - 72%

                             = 28 %
Kadar Air Rata – rata = (A) + (B)
                                              2
= 72,7 % + 72 %
2
= 144,7 %
        2
= 72,35 %
Bahan Kering Rata – rata       = (A) + (B)
                                                          2
= 27,3 % + 28 %
2
= 55,3 %
                    2
= 27,65 %
Berdasarkan hasil praktikum di atas maka dapat diketahui bahwa rata-rata kandungan kadar air indigofera adalah 72,35% dengan rata-rata bahan kering sebanyak 27,65%.
Terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara hasil uji kadar air menggunakan metode pengeringan menggunakan sinar matahari dan oven. Hal ini terjadi diduga karena pengeringan menggunakan sinar matahari kurang optimal disebabkan beberapa faktor yaitu: suhu tidak stabil, waktu pengeringan tidak menentu, pengeringan tidak merata dan resiko bahan terkurangi jumlahnya karena tercecer, terbawa angin atau faktor lain.




No comments:

Post a Comment

Kelembagaan Petani

1.         Kelembagaan petani dancakupanya (Permentan NO. 67 Tahun 2016) A.     Kelembagaan Petani adalah lembaga yang ditumbuhkemba...